Stratocumulus: awan level rendah, serangkaian awan-awan kecil berbentuk relatif bulat, umumnya berwarna putih.
Tipe hujan: dapat menghasilkan tipe hujan gerimis (drizzle).
Cumulus humilis: tipe awan cumuliform yang diasosiasikan dengan cuaca cerah.
Tipe hujan: biasanya tidak menghasilkan hujan.
Stratocumulus
Diklasifikasikan sebagai awan rendah dengan ketinggian dasar awan kurang dari 2km dari permukaan tanah. Stratocumulus terbentuk oleh proses konveksi lemah yang dipicu oleh aliran turbulen di atas permukaan. Proses konveksi ini hanya mempengaruhi area yang relatif sempit karena sifat udara di bagian atas awan lebih kering dan stabil berperan dalam menahan pertumbuhan awan secara vertikal.
Stratocumulus terdiri dari tetes air dan terkadang dapat menghasilkan tetes hujan. Pada kondisi cuaca yang sangat dingin, Stratocumulus dapat menghasilkan kristal es virga yang biasanya bersamaan dengan fenomena halo.
Cumulus humilis
Karakterstik awan, apabila dilihat dari bawah, terlihat memiliki dasar awan yang horizontal. Turbulensi dalam awan termasuk dalam kategori menengah.
Kondisi dalam awan terdiri dari tetes air dan dapat pula mengandung tetes air kelewat dingin (supercooled water droplets). Apabila diamati dari dekat akan nampak seolah kabut tebal dengan visibilitas yang bervariasi. Pergerakan awan vertikal ke atas dapat mencapai 2-5 meter/detik. Kondisi turbulensi di dalam awan dapat menguat terutama pada masa pembentukan dan pertumbuhan awan, dan melemah ketika awan mencapai tahap dewasa.
Apabila dilihat dari atas, awan ini tampak seolah-olah mengambang di lapisan berkabut dengan puncak awan mendekati bentuk bulatan-bulatan. Biasanya tidak terdapat turbulensi di atas awan Cumulus humilis.
Time Lapse
10 frame/sec
Date taken : 18-06-2019, 22:57-23:30 (WIB)
Camera : Canon EOS 5D Mark IV
Exposure time : 4 sec.
ISO : 400
Location : Rooftop gedung C ITERA
5° 21′ 30.3” LS
105° 18′ 50.1” BT