UPT MKG ITERA MENGADAKAN WEBINAR MEMPERINGATI HARI METEOROLOGI DUNIA KE-72


PERINGATAN HARI METEOROLOGI DUNIA KE-72

Dalam memperingati Hari Meteorologi Dunia ke-72, UPT. MKG Itera mengadakan webinar dengan tema “Aksi Reaksi Cepat Tanggap Generasi Muda dalam Prediksi dan Pengurangan Risiko Bahaya Bencana Alam di Indonesia”. Webinar ini menghadirkan narasumber Kukuh Ribudiyanto,M.Si, dan Prof. Dr. Drs. Waluyo Hatmoko, M.Sc yang dimoderatori oleh Alvin Pratama, S.Si,M.T, dan dibuka dengan sambutan dari Kepala UPT. MKG Drs. Zadrach L. Dupe, M.Si, dan webinar secara resmi dibuka oleh Acep Purqon, Ph.D.

Webinar ini dihadiri oleh 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Dalam pembukaan webinar oleh Drs. Zadrach L. Dupe, beliau mengapresiasi antusias peserta yang semangat mengikuti webinar di tengah pandemi Covid-19. Webinar ini secara resmi dibuka oleh Acep Purqon, Ph.D. selaku Kepala LPPM ITERA, beliau menyampaikan pringatan ini penting untuk selalu diperingati setiap tahun untuk selalu mengingatkan pentingnya peran dari ilmu meteorologi terkait teknologi dan inovasi dalam memprediksi bencana di Indonesia.

Dalam webinar Kukuh Ribudiyanto,M.Si, menyampaikan materi mengenai ““Sistem Operasi Pengukuran Cuaca Untuk Prediksi dan Pengurangan Bencana di Indonesia”. Dalam penyampainnya Kukuh Ribudiyanto,M.Si menyampaikan mengenai cara BMKG dalam melakukan pengukuran cuaca untuk prediksi sebagai langkah mengurangi bencana di Indonesia. Sistem peringatan dini atau Early Warning System yang dimiliki oleh BMKG diantaranya, tsunami, cuaca ekstrim, gelombang tinggi, dan iklim ekstrim. Dalam skema prakiraan cuaca, BMKG memiliki National Digital Forecast di setiap Provinsi, yang fungsinya sebagai pembuat Early Warning System. Dari data observasi kemudian dipertukarkan secara internasional kemudian diproses menjadi Numeric Weather Prediction (NWP). Kukuh Ribudiyanto,M.Si berharap kepada seluruh masyarakat khususnya mahasiswa dan dosen untuk melakukan penyelenggaraan mitigasi bencana, perupa penyuluhan dan pelatihan secara konvensional maupun modern kepada masyarakat.

Pemateri kedua yaitu Prof. Dr. Drs. Waluyo Hatmoko, M.Sc memaparkan materi mengenai “Pemanfaatan Informasi Peringatan Dini Bahaya bencana dalam Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”. Dalam pemaparan materinya, beliau menyampaikan sistem peringatan dini yang telah dikembangkan di Indonesia, diantaranya sistem peringatan dini kekeringan yang telah di pasang di DAS Citarum, DAS Mahakam, dan system peringatan dini banjir yaitu JFEWS dan UCFWS. Sistem peringatan dini ini merupakan peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *